Konsep IPS masuk ke dunia pendidikan tahun 1972 – 1973, dan selalu mengalami perubahan. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) salah satu bidang studi yang bertujuan membekali siswa untuk mengembangkan penalaran disamping mengembangkan nilai moral.
Dalam proses pembelajaran guru menjadi utama dalam menciptakan situasi interaksi yang edukatif yaitu interaksi anatara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan siswa dengan lingkungan sebagai sumber belajar.
“ Pengembangan keterampilan yang harus dimiliki siswa adalah ketrampilan berfikir, ketrampilan sosial ketrampilan praktis” (Balen, 1993. Udin S Winataputra 2005 : 94)
Guru sebagai agen pembahasan memiliki peranan untuk menyampaikan hal-hal baru yang bersifat inovatif kepada siswa. Seperti yang dikemukakan Maman Abdurrahman 1991 : “ Orientasi guru kepada siswa harus lebih banyak mendapatkan perhatian yang serius dan utama sehingga akan tercipta suasana interaktif dalam pelajaran” (Maman Abdurrahman, Winataputra, 2005 : 9.9 Materi pembelajaran IPS SD. Universitas Terbuka.Jakarta)
Setiap siswa menyukai tentang (Sence of Chalanger) begitupun dalam belajar. Belajar yang memiliki tantangan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa akan mendorong mereka untuk mengetahui lebih jauh akan tantangan itu.
Dalam proses pembelajaran tentang tersebut dapat dicuptakan oleh guru dengan mengajukan pada situasi bermasalah agar siswa pekaterhadap masalah yang tibul dilingkungan sekitarnya. aSesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Brookfied 1987 : “ Berbagai prinsip proses belajar mengajar aktif yang menganut asa keluwesan interaksi guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan guru dan suasana belajar didasarkan pada dialog transaksional yaitu proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara iteraktif antara guru dan siswa” (Brookfield 1987. Udin S Winataputra dkk, 2005 : 9.6 Materi Pembelajaran IPS SD, Universitas Terbuka, Jakarta).
Dari beberapa kajian teori diatas pembelajaran IPS sekolah dasar hendaknya mengembangkan model pembelajaran interaktif antara guru dan siswa dengana menggunakan sarana belajar yang ada lingkungan sekitarnya, yang sesuai dengan materi pelajaran dan tingkat kemampuan berfikir siswa. Pembelajaran diharapkan lebih terasa menyenangkan dan bermakna untuk mencapai tujuan yang diinginkan
Senin, 01 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar